Sejarah Museum Lampung
Pembangunan gedung Museum Lappung dimulal tahun 1975. Peletakan batu pertama pembangunan sina dihadiri Kepala Kantor Pembinaan Permuseuman Perwakilan Departemen Pendidikan ghik Kebudayaan Provinsi Lampung Tanjung Karang Drs. Supangat tanggal 13 Juni tahun 1978. Selanjutnya pembangunan Museum Lampung ampai jadi ghik diresmiko Dr. Fuad Hasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan waktu sina. Peresmian dilaksanako tanggal 24 September 1988. Pokni di Jalan H. Zainal Abidin Pagar Alam No. 64 Gedong Meneng, Bandar Lampung.
Koleksi Museum Negeri Provinsi Lampung
Tigoh ganta Museum Negeri Provinsi Lampung "Ruwa Jurai" ngedok sekitar 5.000 buah koleksi sai dibagi dilom 10 kategori;
1) koleksi geologika (benda-benda bukti sejarah alam ghik lingkungan),
2) biologika (benda-benda sai berkaitan jama alam ghik lingkungan),
3) etnografika (benda-benda hasil karya manusia),
4) arkeologika (benda-benda peninggalan masa pra sejarah),
5) historika (benda-benda sai ngedok nilai ghik perjuangan bukti sejarah),
6) numismatika/heraldika, (benda-benda peninggalan benda pos ghik mata uang)
7) filologika, (benda peninggalan berbentuk tulisan)
8) keramologi, (benda-benda keramik)
9) seni rupa, ( benda bertuk gambar ghik lukisan)
10) teknologika ( benda teknologi terapan
Rincian benda-benda sina iyulah:
1) bola besi yang pernah digunakan untuk membuka lahan transmigrasi di wilayah Lampung Timur, Raman Utara, Purbolinggo, Seputih Banyak dan Seputih Raman pada tahun 1953-1956. Bola besi berukuran besar ini dioperasikan dengan cara ditarik menggunakan dua buah traktor untuk menumbangkan pohon dan sekaligus meratakan tanah;
2) berbagal macam kain tradisional yang salah satunya adalah kain tapis;
3) buah benda karya seni (keramik) dari negeri Siam dan China pada masa Dinasti Ming;
4) mata uang yang pernah digunakan pada masa penjajahan Belanda;
5) senjata tradisional seperti keris tipe Sumatera, tombak, samurai
6) beberapa buah topeng sekura dan tupping;
7) miniatur nuwo balak (rumah adat Pepadun);
8) kamar pengantin adat Saibatin dan Pepadun;
9) fosil manusia purba (homo erektus dan homo sapiens);
10) perkakas manusia purba (kapak penetak, kapak perimbas, Serpih bilah, beliung perseg, belincung, kapak lonjong, menhir, arca menhir, nekara)
11) peralatan tenun
12) naskah kuno Lampung yang ditulis dalam media kulit kayu, bambu, tanduk, dan daun lontar;
13) fauna langka yang telah diawetkan (harimau sumatera, beruang madu, gajah, macan tutul, trenggiling) dan
14) lamban pesagi (rumah) berumur 150 tahun yang ditempatkan di bagian depan bangunan utama museum. Lamban pesagi ini dilengkapi pula dengan sebuah lumbung padi, perahu lesung dan alat penumbuk kopi.
Guwai ngejaga seluruh koleksi museum nyin mak lebon atau cadang ghik ngerawat bangunan seluas 4.713 m2 sai terdiri anjak ruang pameran tetap, ruang pameran temporer, ruang perpustakaan, ruang penyimpanan koleksi, ruang administrasi, auditorium, ruang audio visual, ruang bengkel preparasi, laboratorium, ruang fumigasi, mushola dan toilet, maka pihak museum mempekerjakan 50 jelma pegawai, sai terdiri anjak: 166 jelma tenaga fungsional, 33 jelma bagian administrasi, ghik satu jelma bagian keamanan.
Di bah sinji di kelompoko 10 jenis koleksi benda-benda museum Lampung. Koleksi-koleksi sina dapok niku liyak di san.
1. Koleksi Geologika
Koleksi geologika peninggalan anjak benda-benda bukti sejarah jagat ghik lingkungan.
Contoh: batuan
2. Koleksi Biologika
Koleksi biologika iyulah peninggalan dilom bentok fosil-fosil sai wat hubunganni jama lingkungan ghik ilmu biologi.
Contoh: Lemawong sumatra
3. Koleksi Arkeologika
Koleksi arkeologika iyulah peninggalan benda-benda masa prasejarah, zaman Hindu-Budha ghik kughukni agama Islam di Lampung.
Contoh: benda-benda penemuan gegoh bejana, perunggu, belanga, prasati, dll.
4. Koleksi Historika
Koleksi historika iyulah peninggalan benda-benda sai ngedok nilai sejarah ghik hal-hal sai wat hubunganni jama perjuangan tokoh, pahlawan sai wat di Lampung.
Contoh: Meriem Radin Intan II, besi quwai ngebuka huma, payan ghik pedang Pahlawan Radin Intan II.
5. Koleksi Etnografika
Koleksi etnografika iyulah peninggalan benda-benda sai digunako jelma Lampung di lom kehughikan seghani-seghani.
Contoh: Pakaian adat Pepadun jama Saibatin jama perlengkapanni, alat-alat daur hidup, ghik lamban adat.
6. Koleksi Filologika
Koleksi filologika iyulah peninggalandilom bentuk kumpulan tulisan atau naskah kuno sai ditulis culuk di bawak kayu, bambu, ghik bulung lontar. Tulisan sina wat sai digunako untuk pengobatan, ramalan, perjodohan, penghasilan ghik tolak balak.
Contoh: naskah kuno, mantra, dll
7. Koleksi Seni Rupa
Koleksi seni rupa iyulah peninggalan sai bebentuk benda sai ngedok kekuatan seni. Benda-benda sina disanik jama nilai karsa ghik rasa jelma sai diungkapko langsung nyata dilom bentuk ghua atau telu dimensi.
Contoh: lukisan gedung lelang karya Bapak Abas Alibasya, ghik lukisan Iwa Tulang Bawang karya Bapak Edy Suherly
8. Koleksi Teknologika
Koleksi teknologik iyulah peninggalan berupa perkakas sai disanik ngegunako teknologi tradisional, umumni berupa perkakas guwai nyepok kebutuhan hughik.
Contoh: Alat tenun.
9. Koleksi Numismatika/Heraldika
Koleksi numismatika/heraldika iyulah peninggalan benda-benda pos, ghik macom-macom duit, sai disanik anjak kertas ghik logam.
10. Keramologika
Koleksi keramologika iyulah penin9galan benda-benda sai disanik anjak keramik, ghik benda sal disanik anjak tanah liat.