Rabu, 16 Mei 2012

Benteng Aleppo, Saksi Kehebatan Arsitektur Islam

Tuesday, 15 May 2012, 21:11 WIB famouswonders.com
REPUBLIKA.CO.ID, Selama pemerintahan Turki Usmani, peran militer di Benteng Aleppo sebagai garis pertahanan perlahan berkurang ketika kota mulai berkembang ke luar dinding benteng. Proyek restorasi besar-besaran dilakukan pada 1828 setelah benteng itu rusak berat akibat gempa bumi. Restorasi ini terus dilakukan pada abad berikutnya, hingga hari ini. Ruang tahta mengalami restorasi besar dan dibangun kembali pada akhir 1970-an. Amfiteaternya dibangun kembali pada 1980-an dengan kursi batu yang baru menggantikan yang lama dan teknologi lampu dan suara modern dipasang untuk menyelenggarakan festival dan konser. Wajah Benteng Aleppo Citadel Aleppo atau Benteng Aleppo sampai hari ini masih berdiri megah di kota tua Aleppo, Suriah. Benteng ini menjadi salah satu tujuan turis asing di Kota Aleppo. Amfiteaternya pun masih berfungsi untuk konser musikal atau kegiatan yang berhubungan dengan kebudayaan. Sebuah proyek restorasi dilakukan terhadap benteng ini pada 2000. Proyek itu dilakukan oleh Program Kota Bersejarah yang merekonstruksi dinding menara dan mengganti batu-batu yang hilang pada dinding dan lengkungan jembatan. Proyek ini juga termasuk penggalian bagian dalam istana benteng yang disinyalir menyimpan sisa periode kekuasaan Turki Usmani (Ottoman) di Aleppo. Restorasi ini juga dilakukan di istana Ayyubiyah dan memperbaiki portal muqarnas dan lantai marmernya. Pekerjaan tambahan difokuskan pada relokasi koleksi museum Benteng Aleppo yang saat ini terletak di barak Kesultanan Ottoman. Barak yang akan digunakan kembali sebagai fasilitas umum ini terletak di sudut tertinggi situs tersebut. Sehingga pengunjung bisa melihat pemandangan yang menakjubkan ke arah kota. Perbaikan tersebut juga meliputi erosi yang terjadi di lereng benteng dan perbaikan sistem drainase di parit yang memisahkan bukit kecil tempat benteng tersebut berdiri. Sebuah proyek skala perkotaan akan menguji kembali lalu lintas dan pergerakan pejalan kaki di sekeliling benteng. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesibukan lalu lintas di sekeliling benteng, menyediakan fasilitas transportasi umum, lahan parkir, dan menambah zona pejalan kaki di sekitar parit benteng. Upaya untuk menjaga Benteng Aleppo sebagai monumen selamat datang terhadap para pengunjung dan masyarakat lokal merupakan sebuah penghormatan kepada simbol Kota Aleppo. Simbol kekuatan ini menjadi saksi selama berabad-abad dan membentuk sejarah kota tua Aleppo. Redaktur: Chairul Akhmad Reporter: C02/Heri Ruslan

Selasa, 01 Mei 2012

Warga Muslim Perancis Ingin Berikan Hak Suara

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemilihan Umum Presiden Prancis dinilai sebagai saat yang tepat bagi Muslim Prancis untuk menunjukkan eksistensinya di negara pizza itu. Bahkan, para pemimpin komunitas Muslim Prancis meminta umat Islam untuk menggunakan hak suaranya dalam lanjutan pemilihan presiden Prancis. Dalam seruan itu, pemimpin komunitas muslim mempersilahkan umat Islam untuk memberikan suara kepada sosok yang dianggap tepat. Imam Masjid Lyon, Kamel Kabtane contohnya. Ia mengatakan suara Muslim merupakan tanda umat Islam bukanlah warga negara kelas dua. Setiap Muslim dapat menggunakan haknya untuk memilih apa yang mereka inginkan. "Kami tidak tinggal di Mars, kita hidup di Prancis. Dan kami terus mendengarkan apa yang terjadi," komentar Kamel, seperti dikutip alarabiya.net, Selasa (1/5). Populasi Muslim Prancis lebih dari lima juta orang. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar di Eropa barat, sehingga Muslim memiliki suara yang cukup menentukan kemenangan seorang kandidat. Dari perkembangan yang ada, sulit untuk memprediksikan kemana lima juta suara itu berlabuh. "Kami tidak menganjurkan umat memilih kandidat tertentu, yang pasti kami mengharapkan mereka untuk memilih," kata Kabtane. Redaktur: Karta Raharja Ucu Reporter: Agung Sasongko Sumber: al-arabiya.net

Senin, 23 April 2012

Ketika Dosa Anda Sedalam Samudera

Pernahkah kita menghitung dosa yang kita lakukan dalam satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun bahkan sepanjang usia kita? Andaikan saja kita bersedia menyediakan satu kotak kosong, lalu kita masukkan semua dosa-dosa yang kita lakukan, kira-kira apa yang terjadi? Saya menduga kuat bahwa kotak tersebut sudah tak berbentuk kotak lagi, karena tak mampu menaham muatan dosa kita. Bukankah shalat kita masih "bolong-bolong"? Bukankah pernah kita tahan hak orang miskin yang ada di harta kita? Bukankah pernah kita kobarkan rasa dengki dan permusuhan kepada sesama muslim? Bukankah kita pernah melepitkan selembar amplop agar urusan kita lancar? Bukankah pernah kita terima uang tak jelas statusnya sehingga pendapatan kita berlipat ganda? Bukankah kita tak mau menolong saudara kita yg dalam kesulitan walaupun kita sanggup menolongnya? Daftar ini akan menjadi sangat panjang...... Lalu, apa yang harus kita lakukan? Allah berfirman dalam Surat az-Zumar [39]: 53 "Katakanlah: "Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Indah benar ayat ini, Allah menyapa kita dengan panggilan yang bernada teguran, namun tidak diikuti dengan kalimat yang berbau murka. Justru Allah mengingatkan kita untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah. Allah pun menjanjikan untuk mengampuni dosa-dosa kita. Karena itu, kosongkanlah lagi kotak yang telah penuh tadi dengan taubat pada-Nya.Kita kembalikan kotak itu seperti keadaan semula, kita kembalikan jiwa kita ke pada jiwa yang fitri dan nazih. Jika anda mempunyai onta yang lengkap dengan segala perabotannya, lalu tiba-tiba onta itu hilang. Bukankah anda sedih? Bagaimana kalau tiba-tiba onta itu datang kembali berjalan menuju anda lengkap dengan segala perbekalannya? Bukankah Anda akan bahagia? "Ketahuilah," kata Rasul, "Allah akan lebih senang lagi melihat hamba-Nya yang berlumuran dosa berjalan kembali menuju-Nya!" Allah berfirman: "Dan kembalilahh kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)." (QS 39:54) Seperti onta yang sesat jalan dan mungkin telah tenggelam di dasar samudera, mengapa kita tak berjalan kembali menuju Allah dan menangis di "kaki kebesaran-Nya" mengakui kesalahan kita dan memohon ampunNya... Wahai Tuhan Yang Kasih Sayang-Nya lebih besar dari murka-Nya, Ampuni kami Ya Allah!

Sabtu, 14 April 2012

URGENSI TARBIYAH BAGI AKHWAT MUSLIMAH

Tarbiyah adalah aktivitas yang berorientasi kepada perubahan, yaitu menuju perbaikan yang disaertai dengan penahapan dalam langkah. Dr. Ali Abdul Halim Mahmud mengemukakan, “tarbiyah adalah cara ideal dalam berinteraksi dengan fitrah manusia, baik secara langsung atau tidak langsung, untuk memeroses perubahan dalam diri manusia menuju kondisi yang lebih baik.” Penanaman dan Pemeliharaan Iman Menghajatkan Kerja yang Serius Tarbiyah menawarkan silabus yang membuat peserta didik berada dalam suasana kesungguhan, bukan semata hiburan. Tarbiyah membawa masyarakat berada dalam suasana kedisiplinan dalam melakukan penjagaan diri, bukan semata-mata bentuk “mengisi waktu luang”. Dengan proses tarbiyah itulah, sentuhan pembinaan keislaman akan bersifat sangat personal, ada perhatian, ada pengarahan, ada optimalisasi potensi diri, ada evaluasi atas proses dan hasil. Keseluruhan perangkat dalam tarbiyah akan mengantarkan seseorang berada dalam suasana keterjagaan, saling memberikan pengaruh positif dan menguatkan dalam berbagai potensi kebaikan. Amal Islami Menuntut Kerja Sama Antar Personel Dakwah Amal Islam memerlukan ta’awun atau tolong menolong dalam aplikasinya (QS. Al Maidah: 2). Untuk membentuk kebersamaan yang memungkinkan adanya proses ta’awun dalam kebaikan, diperlukanlah tarbiyah. Pentingnya tarbiyah bagi akhwat muslimah, agar terbentuk kebersamaan di antara muslimah dalam menunaikan amal Islami di berbagai bidang. Tarbiyah telah menyatukan visi dan misi para pelaku dakwah, sehingga mereka bekerja dalam suatu tatanan dan struktur yang rapi dan solid untuk saling membantu dan menguatkan dalam kebaika dan takwa. Penyiapan Akhwat Muslimah adalah Darurat dan Bagian dari Tuntutan Zaman Arus sekulerisme, upaya eksploitasi wanita yang semakin menjadi, dan gencarnya upaya-upaya lain – dari berbagai kalangan yang menghendaki liberalisasi – yang hanya menjauhkan muslimah dari Islam membutuhkan sebuah pembelaan. Di sinilah pentingnya tarbiyah bagi akhwat muslimah, melakukan pembelaan terhadap kemurnian ajaran syariat Islam. Para akhwat harus dipersiapkan dengan kegiatan tarbiyah yang terprogram, untuk menjadikan mereka pelaku dakwah, pelaku pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan. Para akhwat muslimah dicetak menjadi anasir gerakan pembaharuan moralitas bangsa, yang dengan kesadaran aktif melakukan tindakan perbaikan di tengah-tengah masyarakat. Tarbiyah berperan penting dalam upaya menyiapkan akhwat muslimah sebagai pelaku ishlah (reformasi). Mempersiapkan Generasi Mendatang yang Shalih Mengharuskan Penyiapan Ibu yang Shalihah Proses pewarisan nilai kepada generasi baru, senantiasa memerlukan keshalihan pelakunya. Artinya, untuk melahirkan sebuah generasi unggul dan berkualitas, memerlukan sosok ibu yang berkualitas pula. Ibu yang mengandung dan melahirkan adalah pihak yang secara emosional sangat dekat dengan anak-anak. Peran tarbiyah sangat penting untuk mempersiapkan para ibu agar memahami kewajiban dan tanggung jawabnya terhadap masa depan bangsa, lewat pendidikan generasi. Dalam hal ini, muslimah disiapkan tidak hanya menjadi sosok yang hangat dan penuh kasih sayang kepada anak-anak tetapi juga bisa menjadi pendidik generasi yang berkualitas. Akhwat Muslimah adalah Unsur Pokok Bagi Pembangunan Masyarakat yang Sehat Para wanita bukanlah suplemen atau pelengkap dalam perbaikan masyarakat. Mereka adalah pelaku aktif sebagaimana pria bertindak sebagai subyek pembangunan. Karena keduanya merupakan unsur asasi dalam perbaikan, maka tarbiyah islamiyah juga harus dilakukan kepada keduanya. QS. At Taubah: 71. Artinya, tidak cukup hanya menarbiyah kaum laki-laki saja untuk melakukan perbaikan masyarakat. Kaum muslimah juga harus dipersiapkan menjadi pelaku perbaikan masyarakat dengan proses tarbiyah islamiyah. Fitrah Perempuan Harus Diberdayakan untuk Menjadi Salah Satu Pondasi Kehidupan Tarbiyah Islam telah mengangkat derajat kaum wanita muslimah dalam kapasitas sebagai subyek yang mandiri, memiliki kesadaran aktif dan potensi yang penuh untuk melakukan perbaikan diri, keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Rabu, 21 Maret 2012

JADILAH MANUSIA SEPERTI POHON BUAH-BUAHAN


Imam Hasan Al-Banna, “ Jadilah kamu manusia yang seperti pohon buah-buahan, apabila dilempari dengan batu, pohon itu bahkan melempari manusia dengan buah-buahannya”.
Maksudnya adalah kalau kita dicaci maki, jangan balas orang tersebut dengan keburukan, tetapi berikanlah orang tersebut kebaikan. Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabatnya ketika mereka dicaci maki oleh penduduk untuk berdakwah dengan kondisi yang sangat sulit pada saat itu, mereka justru terus berjuang menyebarkan dakwah kepada penduduk disana.
o   Q.S Al-Baqarah : 214

รจ Apa yang kita rasakan saat ini belum seberapa dengan kondisi pada zaman Rasulullah.
Sebuah contoh dari Sumayyah binti Khayyat. Beliau adl wanita pertama yg mati syahid dalam Islam. Beliau gugur setelah memberikan contoh baik dan mulia bagi kita dalam hal keberanian dan keimanan. Beliau telah mengerahkan segala apa yg beliau miliki dan menganggap remeh kematian dalam rangka memperjuangkan imannya. Beliau telah mengorbankan nyawanya yg mahal dalam rangka meraih keridhaan Rabbnya. “Dan mendermakan jiwa adl puncak tertinggi dari kedermawanannya.”  (Sumber Nisaa’ Haular Rasuul Mahmud Mahdi al-Istanbuli dan Musthafa Abu an-Nashr asy-Syalabi Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia dan blog.re.or.id)

Senin, 27 Februari 2012

“AKU DAN AIR MATA”


Air mata oh air mata...........
Apa yang membuatmu mengalir begitu deras
Bagaikan bom waktu yang meledak tak terkendali

Air mata.........
Engkau begitu identik dengan wanita
Engkau menjadi pilihan utama
Dalam mengungkapkan rasa

Ya.....
Air mata seolah jalan keluar yang paling manjur
Dalam menyelesaikan masalah
Setelah mengeluarkan air mata
Perasaan wanita menjadi lebih tenang
Walaupun sebenarnya masalah tak lantas menghilang seiring habisnya air mata

Air mata tak membantu apa-apa
Masalah tetap ada
Dan harus diselesaikan dengan segera

Air mata oh air mata...........
Apa yang membuatmu mengalir begitu deras
Hingga aku tak mampu membendungmu
Inikah bom waktu itu???

Air mata oh air mata............
Aku tak pernah menangis hingga tersedu sedan seperti ini
Kesedihan apakah yang kurasa?
Bahkan, tuk mengungkapkannya di atas kertas putih ini pun aku tak mampu

Adakah aku kecewa?
Ataukah menderita?
Begitu beratkah beban yang kurasa?
Hingga jawabnya tak sanggup kuurai juga.............

Mungkin inilah karakterku yang sesungguhnya
Tak bisa membagi rasa
Meski hanya dengan selembar kertas putih yang tak bernoda

Begitu egoiskah aku???
Bila tak ingin berbagi dukaku
Biar kusimpan dalam lubuk yang terdalam
Segenap rasa yang menggelayut di dalam dada
Biarkan air mata menghapusnya secara perlahan

Cukup aku dan air mata
Tak perlu yang lain
Hingga mata terpejam dan air mata tak lagi mengalir

Lets Go Take Action!!!


SETiap individu memiliki cetak biru dalam mengarahkan hidupnya. Begitu pula guru. Sebagai pengajar dan pendidik, mereka juga harus paham atas aturan-aturan yang mereka miliki, sehingga perannya bisa lebih efektif.

Ada sebuah cerita,
Suatu hari di sebuah ruangan dipenuhi para guru dan kepala sekolah. Mereka sedang berdiskusi tentang cara agar guru bisa menumbuhkan dan mengembangkan potensi murid-muridnya.
Dalam diskusi itu muncul pengakuan sangat menarik dari seorang guru. ''Saya sudah jadi guru selama lima tahun dan saya merasa berdosa. Saya adalah seorang guru matematika. Selama ini saya hanya memindahkan catatan saya ke mereka. Padahal, kelas adalah tempat siswa untuk mengembangkan dirinya,'' ujar seorang guru yang enggan disebutkan namanya.

Yang dikatakan guru itu mungkin juga dilakukan dan dirasakan guru-guru lain yang hanya familiar dengan metode ceramah. Padahal, metode itu hanya cocok untuk anak-anak pintar. Padahal, dari sekitar 40-an siswa di kelas, hanya tiga atau empat yang tergolong pintar.

Ketika itu narasumber bertanya,

''Apakah menjadi guru adalah pilihan Anda?''.

''Ya!'' jawab beberapa peserta dengan lantang.

''Anda yakin?''

''Ya!''

''Kalau jadi miliarder, mau nggak?'' tanya narasumber, yang juga konsultan pendidikan itu, kembali.
Kali ini Peserta mulai-ragu-ragu menjawabnya. ''Kalau Anda cocok dengan kerja tersebut, Anda tak akan pernah mengeluh,'' kata si narasumber. ''Begitu juga jadi guru. Kalau suka, Anda harus live with it. Kalau tidak, leave it. Kalau nggak happy, ya jangan jadi guru.''

Menjadi guru bukan perkara mudah. Butuh tanggung jawab dan keikhlasan yang bersumber dari hati. Guru adalah bukanlah sekedar pengajar yang hanya sekedar memenuhi tugas menyampaikan materi, tapi guru adalah pendidik – yang segala sikap dan kepribadiannya dilihat, digugu dan ditiru oleh anak-anak didiknya. Oleh karena itu, selain memenuhi tugas-tugasnya sebagai pendidik guru juga harus memberikan contoh melalui sikap dan kepribadian yang menyenangkan.

Guru harus tegas tapi bukan berarti galak. Ketika ada anak yang tidak mengumpulkan PR, guru yang baik tak lantas menghukumnya, tapi akan menanyakan alasan anak tersebut tidak mengumpulkan tugasnya dan bila perlu memberinya waktu tambahan untuk menyelesaikan tugasnya. Selama anak tersebut memiliki kemauan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, guru harus bersabar untuk membimbing dan mengarahkan anak didiknya agar bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Guru juga harus membuka diri dan memberi ruang kepada anak didiknya untuk berdiskusi dan bertanya jawab seputar kegiatan pembelajaran yang mereka lakukan sehingga tercipta suasana pembelajaran yang dinamis, menarik, kreatif, dan menyenangkan.

Guru adalah pekerjaan yang mulia. Tujuannya satu mencerdaskan moral anak bangsa agar kelak menjadi anak yang berhasil dan berdaya berguna sehingga bisa menjadi pemimpin-pemimpin perubahan di masa mendatang. Penulis sengaja memilih diksi mencerdaskan moral karena memang bangsa ini sedang krisis moral. Kalau kecerdasan intelektual semua orang bisa mendapatkannya hanya dengan membaca buku, tapi kecerdasan moral itu harus dilatih dan dibiasakan. Di sinilah peran guru sebagai pendidik menanamkan pengembangan karakter, melatih ,dan membiasakan anak didiknya untuk bersikap jujur, amanah, mandiri, dan bertanggung jawab.

Ada tiga hal di dunia ini yang tak pernah berubah.
Pertama adalah proses perubahan itu sendiri. Jadi, perubahan adalah hal yang mutlak.
Kedua adalah prinsip. ''Orang yang malas pasti bodoh. Orang yang rajin dan kerja keras pasti berhasil,'' .
Yang ketiga adalah selalu ada pilihan dalam dua hal tadi.
Selalu ada pilihan dalam hidup ini. Terserah Anda mau memilih yang mana, baik atau buruk itu adalah pilihan Anda sendiri.

Sebaiknya kita para guru mencari suara hati kita terhadap profesi yang sedang kita jalani. ''Apa benar jadi guru adalah panggilan hati Anda? Kalau ya, maka gunakanlah itu untuk mengubah bangsa ini.''
Perubahan terhadap bangsa dapat kita lakukan melalui perubahan diri sebagai individu terlebih dahulu. Kita tidak mungkin bisa mengubah orang lain jika kita sendiri saja tidak bisa mengubah diri dan pola pikir kita. Jika kita bisa mengubah paradigma kita sebagai guru yang tidak hanya sekedar guru – tetap i yang lebih penting adalah pendidik – maka bukanlah suatu hal yang tak mungkin kita bisa mengubah anak didik kita, lingkungan kita, bangsa, bahkan dunia pun bisa kita ubah. Jadi, mulailah dari diri sendiri, dari hal yang kecil, dan mulai dari sekarang.


Let’s go take action!!!

Let’s Go Take Action!!!


SETiap individu memiliki cetak biru dalam mengarahkan hidupnya. Begitu pula guru. Sebagai pengajar dan pendidik, mereka juga harus paham atas aturan-aturan yang mereka miliki, sehingga perannya bisa lebih efektif.

Ada sebuah cerita,
Suatu hari di sebuah ruangan dipenuhi para guru dan kepala sekolah. Mereka sedang berdiskusi tentang cara agar guru bisa menumbuhkan dan mengembangkan potensi murid-muridnya.
Dalam diskusi itu muncul pengakuan sangat menarik dari seorang guru. ''Saya sudah jadi guru selama lima tahun dan saya merasa berdosa. Saya adalah seorang guru matematika. Selama ini saya hanya memindahkan catatan saya ke mereka. Padahal, kelas adalah tempat siswa untuk mengembangkan dirinya,'' ujar seorang guru yang enggan disebutkan namanya.

Yang dikatakan guru itu mungkin juga dilakukan dan dirasakan guru-guru lain yang hanya familiar dengan metode ceramah. Padahal, metode itu hanya cocok untuk anak-anak pintar. Padahal, dari sekitar 40-an siswa di kelas, hanya tiga atau empat yang tergolong pintar.

Ketika itu narasumber bertanya,

''Apakah menjadi guru adalah pilihan Anda?''.

''Ya!'' jawab beberapa peserta dengan lantang.

''Anda yakin?''

''Ya!''

''Kalau jadi miliarder, mau nggak?'' tanya narasumber, yang juga konsultan pendidikan itu, kembali.
Kali ini Peserta mulai-ragu-ragu menjawabnya. ''Kalau Anda cocok dengan kerja tersebut, Anda tak akan pernah mengeluh,'' kata si narasumber. ''Begitu juga jadi guru. Kalau suka, Anda harus live with it. Kalau tidak, leave it. Kalau nggak happy, ya jangan jadi guru.''

Menjadi guru bukan perkara mudah. Butuh tanggung jawab dan keikhlasan yang bersumber dari hati. Guru adalah bukanlah sekedar pengajar yang hanya sekedar memenuhi tugas menyampaikan materi, tapi guru adalah pendidik – yang segala sikap dan kepribadiannya dilihat, digugu dan ditiru oleh anak-anak didiknya. Oleh karena itu, selain memenuhi tugas-tugasnya sebagai pendidik guru juga harus memberikan contoh melalui sikap dan kepribadian yang menyenangkan.

Guru harus tegas tapi bukan berarti galak. Ketika ada anak yang tidak mengumpulkan PR, guru yang baik tak lantas menghukumnya, tapi akan menanyakan alasan anak tersebut tidak mengumpulkan tugasnya dan bila perlu memberinya waktu tambahan untuk menyelesaikan tugasnya. Selama anak tersebut memiliki kemauan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, guru harus bersabar untuk membimbing dan mengarahkan anak didiknya agar bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Guru juga harus membuka diri dan memberi ruang kepada anak didiknya untuk berdiskusi dan bertanya jawab seputar kegiatan pembelajaran yang mereka lakukan sehingga tercipta suasana pembelajaran yang dinamis, menarik, kreatif, dan menyenangkan.

Guru adalah pekerjaan yang mulia. Tujuannya satu mencerdaskan moral anak bangsa agar kelak menjadi anak yang berhasil dan berdaya berguna sehingga bisa menjadi pemimpin-pemimpin perubahan di masa mendatang. Penulis sengaja memilih diksi mencerdaskan moral karena memang bangsa ini sedang krisis moral. Kalau kecerdasan intelektual semua orang bisa mendapatkannya hanya dengan membaca buku, tapi kecerdasan moral itu harus dilatih dan dibiasakan. Di sinilah peran guru sebagai pendidik menanamkan pengembangan karakter, melatih ,dan membiasakan anak didiknya untuk bersikap jujur, amanah, mandiri, dan bertanggung jawab.


Ada tiga hal di dunia ini yang tak pernah berubah.
Pertama adalah proses perubahan itu sendiri. Jadi, perubahan adalah hal yang mutlak.

Kedua adalah prinsip. ''Orang yang malas pasti bodoh. Orang yang rajin dan kerja keras pasti berhasil,'' .

Yang ketiga adalah selalu ada pilihan dalam dua hal tadi.
Selalu ada pilihan dalam hidup ini. Terserah Anda mau memilih yang mana, baik atau buruk itu adalah pilihan Anda sendiri.


Sebaiknya kita para guru mencari suara hati kita terhadap profesi yang sedang kita jalani. ''Apa benar jadi guru adalah panggilan hati Anda? Kalau ya, maka gunakanlah itu untuk mengubah bangsa ini.''
Perubahan terhadap bangsa dapat kita lakukan melalui perubahan diri sebagai individu terlebih dahulu. Kita tidak mungkin bisa mengubah orang lain jika kita sendiri saja tidak bisa mengubah diri dan pola pikir kita. Jika kita bisa mengubah paradigma kita sebagai guru yang tidak hanya sekedar guru – tetap i yang lebih penting adalah pendidik – maka bukanlah suatu hal yang tak mungkin kita bisa mengubah anak didik kita, lingkungan kita, bangsa, bahkan dunia pun bisa kita ubah. Jadi, mulailah dari diri sendiri, dari hal yang kecil, dan mulai dari sekarang.


Let’s go take action!!!






Sabtu, 04 Februari 2012

SIMBOL SUKSES

Mulamps


Pengertian simbol sukses

Simbol berarti abstraksi atau representasi dari suatu hal yang konkrit. Sebuah simbol baru berlaku jika sudah ada kesepakatan tentang simbol tersebut. Simbol "$" belum dapat dikatakan mata uang Dollar sebelum seluruh dunia menyepakatinya.  

·
Sukses berarti berhasil, atau dapat dikatakan tercapainya sesuatu yang dikehendaki atau diinginkan. Sukses bersifat relatif tergantung dari pengetahuan seseorang tentang hakekat sukses yang sebenarnya. Dengan definisi ini hanya orang yang bersangkutan yang dapat menilai apakah ia telah sukses. Orang lain dapat saja menilai bahwa orang kaya itu telah sukses, padahal bukan kekayaan yang diinginkannya, tetapi ketenangan jiwa, maka ia belum merasa dirinya sukses dalam hidup.  




Belajar Blogger

Semangat!!!!!!!!!

Struktur Teks prosedur

  Pertemuan 6 Rabu, 16 Februari 2022 Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi anak-anak hebat. Apa kabar kalian hari ini? Semoga selalu sehat da...